Assalamualaikum.wr.wb
Hello
readers! Nama saya Vira Cezalimi, saya akan memberitahu tentang apa saja
kerajinan dari Logam. Ternyata Logam memiliki manfaat yang banyak untuk
kehidupan sehari-hari, logam juga dapat menjadi kerajinan yang bernilai sangat
tinggi di masyaratkat. Pada kali ini saya ingin memberi tau tentang Logam Hias
& Logam Pakai.
- A. Hias
Contoh dari kerajinan logam hias
yaitu pembuatan kalung di nama menggunakan stainless. Stainless juga merupakan
salah satu jenis logam. Yuk disimak cara pembuatannya:
Bahan stainless yang saya gunakan dalam membuat kalung nama adalah
stainless yang permukaannya mengkilat, seperti cermin. Saya biasa
menyebutnya dengan sebutan "MONEL". Karakteristik dari monel antara lain :
1. Permukaannya mengkilap seperti cermin.
2. Menempel pada magnet.
3. Dapat dipotong menggunakan gergaji manual.
Hindari penggunaan stainless yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Permukaannya doff/tidak kilap (walaupun sebetulnya ada juga monel yang permukaannya doff).
2. Jika didekatkan pada magnet, tidak menempel.
3. Jika dipotong menggunakan gergaji manual, tidak akan bisa terpotong.
Langsung saja, bahan-bahan dan alat-alatnya adalah sebagai berikut :
Bahan :
1. Monel, berbentuk kotak dengan P x L = 6,5 cm x 5 cm. Tebalnya 1,2 mm.
2. Gergaji manual dengan mata gergaji nomor 1 (untuk pengerjaan yang lebih cepat, gunakan mata gergaji nomo 0).
3. Kertas stiker (untuk membuat mal).
Peralatan :
1. Komputer untuk membuat design nama.
2. Mesin bor dengan mata bor 1 mm (saya gunakan merk Nachi, karena ketajaman nya awet dan tidak mudah patah).
3. Mesin poles/gerinda.
Cara membuatnya :
1. buatlah 1 buah design nama menggunakan software grafis, misal corel draw.
2. Design tadi di print menggunakan kertas stiker. Saya memilih kertas stiker karena kertas tersebut sudah bisa ditempel langsung pada permukaan stainless, jadi tidak perlu repot-repot lagi menempelkan kertas pakai lem.
3. Hasil dari print out design nama tadi ditempelkan diatas permukaan stainless.
Contohnya sbb :
1. Permukaannya mengkilap seperti cermin.
2. Menempel pada magnet.
3. Dapat dipotong menggunakan gergaji manual.
Hindari penggunaan stainless yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Permukaannya doff/tidak kilap (walaupun sebetulnya ada juga monel yang permukaannya doff).
2. Jika didekatkan pada magnet, tidak menempel.
3. Jika dipotong menggunakan gergaji manual, tidak akan bisa terpotong.
Langsung saja, bahan-bahan dan alat-alatnya adalah sebagai berikut :
Bahan :
1. Monel, berbentuk kotak dengan P x L = 6,5 cm x 5 cm. Tebalnya 1,2 mm.
2. Gergaji manual dengan mata gergaji nomor 1 (untuk pengerjaan yang lebih cepat, gunakan mata gergaji nomo 0).
3. Kertas stiker (untuk membuat mal).
Peralatan :
1. Komputer untuk membuat design nama.
2. Mesin bor dengan mata bor 1 mm (saya gunakan merk Nachi, karena ketajaman nya awet dan tidak mudah patah).
3. Mesin poles/gerinda.
Cara membuatnya :
1. buatlah 1 buah design nama menggunakan software grafis, misal corel draw.
2. Design tadi di print menggunakan kertas stiker. Saya memilih kertas stiker karena kertas tersebut sudah bisa ditempel langsung pada permukaan stainless, jadi tidak perlu repot-repot lagi menempelkan kertas pakai lem.
3. Hasil dari print out design nama tadi ditempelkan diatas permukaan stainless.
Contohnya sbb :
Jika print out sudah didapat, sekarang tempelkan print out tersebut pada permukaan stainless.
Disini bisa kita lihat, Bahwa lubang-lubang pada masing-masing huruf harus ditembus sesuai pola. Maka pada tiap-tiap huruf yang harus ditembus harus dibor dahulu untuk memasukkan mata gergaji.
Contohnya sbb :
Perhatikan, disini saya menambahkan titik-titik berwarna merah dan biru.
kegunaan titik-titik tersebut :
> titik merah : digunakan untuk membuat lubang bor yang akan dimasuki mata gergaji untuk membuat lubang ditengah huruf.
> titik biru : digunakan untuk membuat lubang bor yang akan dimasuki mata gergaji untuk memotong hasil akhir setelah lubang pada tiap-tiap huruf sudah terpotong.
Lihat gambar berikut :
Setelah proses pemotongan kalung nama selesai, tentunya permukaan kalung nama tadi masih kasar, bahkan kadang buram.
Untuk hasil yang bagus, buatlah kalung nama tersebut menjadi halus dan mengkilap.
Caranya sbb ;
1. Haluskan menggunakan hampelas nomor 400.
Caranya hamparkan hampelas pada bidang/permukaan yang rata. Misal lantai. lalu gosokkan maju mundur kalung nama tersebut di atas hampelas. Jika proses hampelas tersebut sudah selesai, lanjutkan dengan proses yang sama, namun sekarang menggunakan hampelas nomor 800 atau 1.000. Hal ini dilakukan agar permukaan kalung nama lebih halus.
2. Setelah proses hampelas selesai, kemudian lakukan proses poles menggunakan mesin poles/bupping..
Gunakan kain poles, biasanya terbuat dari bahan jeans. Oleskan langsol/batu hijau pada kain poles yang sudah berputar. lalu mulailah poles dari sisi dalam nama, dilanjutkan ke sisi luar nama.
Gambar proses poles.
Setelah proses poles selesai, tentunya kalung nama tersebut masih kotor akibat proses poles.
Kini Anda bisa melakukan proses membersihkan kalung nama dari kotoran akibat proses poles menggunakan kapas dan brasso.
Oleskan/teteskan brasso secukupnya pada kapas. Oleskan kapas pada kalung nama hingga bersih. Diamkan kalung nama yang sudah dioles brasso sesaat, +- 5 menit. Ambil kapas bersih dan lap kalung nama sekali lagi menggunakan kapas yang bersih tadi.
FINISH, KALUNG NAMA SIAP DIGUNAKAN!!! ^_^
sumber: http://kitablogging.blogspot.com/2012/04/cara-membuat-kalung-nama-stainless.html
- B. Pakai
Secara ringkas, proses pembuatan Pisau dijelaskan sebagai berikut :
1. PELEBURAN BAJA
Pisau pisau tradisional dibuat hanya dari baja murni, Selama berhari-hari, dengan teknik tradisional, para pandai besi/empu memindahkan pasir sungai yang mengandung biji besi dan memasukkan arang ke dalam tungku peleburan dari tanah liat yang khusus dibuat untuk menghasilkan baja. Saat ini sudah ada teknologi yang dipakai untuk menggantikan teknologi tradisional
Kandungan karbon pada arang pembakaran menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tungku bisa mencapai diatas 2500 F, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja.
2. PELARUTAN KARBON
Selama dipanaskan pada suhu tinggi, Baja yang baik tidak boleh mencapai bentuk cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat dan persentase karbon pada Baja yang baik akan bervariasi (antara 0.5 sampai 1.5 %). Ahli pembuat pisau menggunakan 2 jenis Baja yang baik, yang pertama karbonnya tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata pisau setajam silet; sementara yang kedua, karbonnya rendah, sangat kuat, baik untuk meredam guncangan. Pisau yang hanya menggunakan salah satu jenisnya saja, maka pisau akan mudah tumpul atau mudah patah. Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan Baja yang baik, dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari pecahan-pecahan baja yang baru jadi.
3. MENGHILANGKAN KETIDAKMURNIAN
Potongan-potongan Baja yang baik terbaik selanjutnya dikirim ke ahli pembuat pisau, yang akan memanaskan, menempa, dan melipat baja berkali-kali untuk mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan kotoran yang berupa ampas biji besi. Tahap ini selain sangat penting juga memakan waktu lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon yang tersisa didalamnya, akibatnya pisau menjadi tidak kuat. Saat ahli pembuat pisau selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai konsentrasi karbon di dalam baja yang baik melalui kekuatan baja yang baik itu saat ditempa berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan ampas dari baja ini seperti memeras air dari spons yang sangat keras.
4. PENEMPAAN PISAU
Setelah ahli pembuat pisau menghilangkan semua ampas dengan menempa Baja yang baik berkali-kali, ia memanaskan baja yang keras dan berkarbon tinggi lalu membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang di tengahnya. Lalu ia menempa baja lainnya yang kuat dan berkarbon rendah yang ia bentuk agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis Baja yang baik kini ada di tempatnya: baja keras menjadi bagian luar dan mata pisau mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam pisau. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat pisau menjadi senjata samurai paling tahan lama dan berharga.
5. Hardening PISAU
Meskipun bilah utama pisau telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat pisau masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pisau bagian atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran tanah lempung dan bubuk arang, sementara mata pisau yang tajam hanya dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pisau dipanaskan untuk terakhir kali dengan suhu dibawah yang 1500 F, jika lebih dari itu maka pisau bisa retak di proses selanjutnya.
Selanjutnya, sang ahli pembuat pisau mengeluarkan bilah pisau dari api lalu memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk mendinginkannya dengan segera. Proses ini disebut pendinginan cepat. Karena bagian dalam dan belakang pisau mengandung karbon yang sangat sedikit, maka akan lebih terkontraksi saat pemanasan dibandingkan dengan bagian depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi. Tahap ini memang sulit, karena satu dari tiga pisau akan gagal.
7. PENAMBAHAN SENTUHAN AKHIR
Pada tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau jenis logam lain pada pegangan pisau. Lalu, tukang kayu membungkus senjata itu dengan sarung pisau kayu yang dipernis dan dihias dengan beragam ornamen oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis dan bebatuan, pegangan Pisau adalah karya seni seperti bilah pisaunya itu sendiri.
sumber: https://pisaw.wordpress.com/2012/10/30/teknik-pembuatan-pisau-making-knife-method/
Demikianlah artikel yang sudah saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan. Wassalamualaikum.wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar