- A. Hias
Proses dan cara membuat batu cetak resin harus dilakukan dengan tangan |
Banyak cara membuat patung (juga relief) batu cetak yang bisa dilakukan, setiap pembuat patung memiliki cara masing-masing. Bahan 'batu' yang digunakan juga berbeda-beda. Yang akan saya sampaikan disini adalah cara membuat batu cetak dengan bahan resin atau sering disebut batu fiber.
Prinsip dan tujuan pembuatan patung batu cetak adalah membuat "patung batu" menggunakan teknik cetak supaya waktu penyelesaian bisa lebih cepat dengan bentuk yang tidak berubah alias bentuknya sama. Sehingga teknik ini cocok untuk membuat reproduksi patung batu dalam jumlah banyak. Dengan kata lain, untuk melayani pesanan pembuatan patung batu dengan kuantitas atau jumlah besar.
Teknik membuat patung batu inilah yang banyak diaplikasi oleh pengrajin patung batu di Borobudur, Muntilan, Prambanan, juga di Bantul Jogja untuk membuat patung Buddha, relief Candi Borobudur dan Prambanan, replika stupa, replika candi dan patung dewa Hindu - Buddha.
Bahan yang digunakan:
- Serbuk atau Mill Batu. Mill batu adalah batu yang sudah digiling menjadi serbuk batu. Jadi bahan utamanya tetap batu (bukan semen atau pasir).
- Resin. Bahan resin berfungsi untuk mengikat serbuk batu sehingga bisa disatukan menjadi bentuk tertentu.
- Talk bubuk (talc powder). Talk digunakan sebagai bahan finishing.
- Cairan Katalis untuk membuat semua komponen bahan menjadi 'bekerja'. Dalam hal ini patung yang dicetak menjadi kering.
- Cobalt sebagai akselerator mempercepat pengeringan.
- MAA untuk melapisi permukaan cetakan.
- Fiberglass Mat untuk tulangan/perkuatan.
- Cetakan. Bisa terbuat dari silikon, resin fiber, sealant, atau cetakan yang lain.
- Sarungtangan
- Masker
- Kayu dan alas untuk mencampur adonan.
- Kuas
- Sikat
- pisau dan sejenisnya.
Proses mencetak:
- Siapkan cetakan. Dalam penjelasan cara membuat batu cetak ini kita akan menggunakan cetakan silikon. Cetakan silikon kita pilih karena memiliki banyak keunggulan.
- Bersihkan permukaan cetakan dengan kuas atau sikat lembut secara perlahan supaya tidak sampai cacat. Dengan menggunakan kuas, olesi permukaan cetakan dengan MAA supaya nantinya cetakan tidak lengket atau mudah dilepas.
- Buat adonan / campuran bahan untuk isian patung (cor) dengan komposisi, 1 bagian resin dan 5 bagian mill. Untuk membuat patung batu hitam (batu candi) gunakan mill batu hitam dan untuk patung batu putih gunakan mill batu putih.
- Untuk memulai, tambahkan cairan katalis secukupnya lalu aduk adonan mill dan resin sampai benar-benar tercampur.
- Prinsip pemakaian katalis adalah semakin banyak katalis, semakin cepat kering adonannya. Perlu latihan berulang-ulang supaya menemukan takaran dan tekanan saat mencampur dengan pas. Resin memiliki sifat plastik, sehingga terlalu banyak resin, permukaan patung yang dihasilkan akan terlihat mengkilat, sebaliknya terlalu sedikit resin dan terlalu lemah mengaduk, membuat patung mudah patah (bhs.jawa- mripil).
- Isikan adonan resin dan mill kedalam cetakan. Masukkan dengan tangan dengan hati-hati dan teliti supaya semua bagian cetakan terisi.
- Gunakan bahan penguat atau tulangan untuk bentuk-bentuk rawan atau yang berukuran besar supaya nantinya patung tidak mudah patah. Bisa gunakan fiberglass mat, besi, atau bahan yang lain.
- Untuk mempercepat pengeringan, bisa digunakan cairan cobalt (dicampurkan saat membuat adonan).
- Diamkan, tunggu sampai kering dan keluarkan hasil cetakan patung dari cetakan.
Ketidakrapian saat menyiapkan cetakan dan mengisikan adonan kedalam cetakan biasanya akan membuat patung hasil cetakan tidak rapi. Garis cetakan terekam terlihat jelas, banyak lubang dan banyak sisa kotoran adonan yang mengering dan menempel pada patung. Untuk itu diperlukan proses revisi untuk merapikan. Gunakan kuas, sikat, pisau atau apa saja yang bisa digunakan.
Patung yang baru keluar dari cetakan memiliki warna hitam kelam (warna batu basah). Untuk membuat patung nampak seperti patung batu alam yang asli, taburkan bubuk talk ke seluruh permukaan patung.
Patung batu cetak telah selesai dibuat. Untuk kelengkapannya, biasanya ditambahkan alas karet (rubber pad) pada bagian alas.
Catatan Penting:
- Gunakan masker dan sarung tangan karena bahan adonan resin dan mill batu mengeluarkan bau menyengat dan apabila terlalu lama bersentuhan dengan kulit mengakibatkan iritasi.
- Fiberglass mat kalau bersentuhan langsung dengan kulit akan menyebabkan rasa gatal.
- B. Pakai
Pembuatan Cobek Batu Alam Cara Traditional
Pada tahun sebelum tahun 1990an, seluruh proses pembuatan Cobek / Cowet dari Batu Alam Gunung Merapi dilakukan hanya dengan menggunakan alat-alat pahat sederhana. Seluruh proses pembuatan Cobek dilakukan hanya dengan tenaga manusia, dalam hal ini tenaga tangan dengan palunya.
Belah dan Potong: Bahan Baku Batu Andesit / Batu Alam Merapi pertama-tama dibelah menjadi ukuran-ukuran yang cukup untuk ukuran cobek tertentu. Biasanya ukuran tingginya sekitar 10 -15 centimeter sedang ukuran luasnya mengikuti dari bahan baku batu itu sendiri. Standardnya setiap batu besar dijadikan ukuran antara 20 – 30 centimeter, karena kebanyakan yang laris diukuran ini. Kalau hasil pembelahan tidak begitu bagus, dan masih menyisakan batu dalam bentuk yang gak rata, bisanya batu dicuplik (pake besi tempa dengan ujung kecil dan panjang) terlebih dahulu sehingga batu lumayan memilik “bentuk”.
Ditatah, dan diukur: Dengan menggunakan tatah (besi tempat bebentuk pipih lebar ujungnya), satu muka dari batu dihaluskan secara kasar sehingga satu muka (luas) lumayan jadi datar. Biasanya ini juga masih dibantuk dengan cuplik, supaya penatahan lebih mudah. Setelah dirasa cukup datar, batu diukur dan diblat dengan jangka (membikin lingkaran) dengan ukuran tertentu, dan kemudian dibentuk menjadi bulat menggunakan tatah. Dan tentunya bulat dari batu ini masih kasar.
Pembuatan Cekungan Cobek: Bagian yang datar (luas) dihaluskan pinggir-pinggirnya kembali dengan tatah (lebih halus dari sebelumnya), kemudian dengan jangka, dibuat lingkaran dalam, lalu bagian dalam yang tidak lebih dari lingkaran dicuplik untuk dibuat semacam cekungan. Setelah proses cekungan terbentuk, lalu dihaluskan dengan tatah. Nah, Bentuk Cobek sudah keliatan, namun bagian luar belum terbentuk
Penghalusan bagian luar: Karena bagian dalam sudah terbentuk dan sudah dihaluskan dengan tatah, maka yang tersisa adalah bagian luar yang masih kasar, Sama dengan bagian dalam, bagian luar ini dicuplik dan kemudian dihaluskan dengan tatah sampai terbentuk cobek yang sesungguhnya.
Biasanya cobek / cowet yang dikerjakan dengan cara manual dan murni traditional ini, masih diperlukan digosok dengan batu gosok agar hasil tatahan lebih halus. Seringkali juga bentuknya tidak terdapat kaki-kaki karena secara manual dan traditional membuat kaki-kaki akan lebih lama prosesnya dan lebih sulit.
Sekarang ini sudah tidak ada lagi pengrajin yang bertempat di Dusun Sewan, Sedayu, Muntilan, Magelang, yang membuat cobek /cowet batu alam dengan cara traditional ini. Selain karena prosesnya yang lebih rumit, juga karena waktu yang dibutuhkan lebih lama. Sedang harga cobek tidak mengalami peningkatan / kenaikan. Dalam arti lain, rugilah mengerjakan dan membuat cobek dengan cara Traditional semacam ini.
Nah, untuk saat ini, proses pembuatan Cobek batu sudah dibantu dengan alat-alat yang lebih modern, terutama mesin bubut batu. Untuk bagian ini dibahas di bagian kedua dari tulisan ini: Pembuatan Cobek Batu Alam Cara Modern.
sumber: http://munthu.com/20131227/cara-pembuatan-cobek-batu-alam-andesit-merapi-tempat-sewan/
Demikianlah artikel ini, kurang lebihnya mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga artikel ini bermanfaat, Terima Kasih! ^^
oke sekarang saya tambah ilmu makasi
BalasHapushttp://bizwithpos.blogspot.co.id