Kayu merupakan benda umum yang dapat ditemukan di mana saja. Ia lazim digunakan untuk kebutuhan pembangunan rumah dan pembuatan furnitur. Namun, ketika sebilah kayu bertemu dengan tangan-tangan kreatif milik para seniman, ia dapat menjadi apa saja, mulai dari wayang, patung, hingga kamera.
Itulah konsep yang disajikan dalam sebuah pameran bertajuk “Wood & Good: Kriya Kayu Kontemporer Indonesia” pada tanggal 19 hingga 29 Juni 2014. Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini menghadirkan puluhan kerajinan yang menggunakan media kayu karya dari 48 seniman dan perajin. Karya-karya para partisipan dikurasi oleh Asmudjo Jono Iriranto, Rizki Ahmad Zaelani, dan I Wayan Seri Yoga Parta.
Acara yang berlangsung di Art Gallery Ciputra Artpreneur, Jakarta, ini merupakan rangkaian kegiatan pameran sebelumnya yang menekankan pada medium dan teknik dalam perkembangan kriya seni di Indonesia, yaitu pameran Indonesia Contemporary Fiber Art pada tahun 2012 yang menekankan pada seni serat, serta pameran The Horizon of Strength pada tahun 2013 yang menekankan pada kriya seni logam. Dan pada tahun ini, Kemenparekraf mengangkat kriya seni kayu. Tajuk “Wood & Good” menyiratkan bahwa kayu banyak memberikan nilai-nilai kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar